tag:blogger.com,1999:blog-32021337487437476492024-03-05T02:26:03.534-08:00tanamanku hidupkutanamanku hidupkuhttp://www.blogger.com/profile/14269015769955981258noreply@blogger.comBlogger10125tag:blogger.com,1999:blog-3202133748743747649.post-32470304528268992182010-11-07T21:42:00.000-08:002010-11-23T22:56:06.986-08:00tanama hias<table class="contentpaneopen"><tbody>
<tr> <td><br />
</td></tr>
<tr> <td colspan="2" valign="top" width="70%"><br />
</td></tr>
<tr> <td class="createdate" colspan="2" valign="top"><br />
</td></tr>
<tr> <td colspan="2" valign="top"><b><br />
<i>Welwitschia Mirabilis</i></b><br />
<img alt="" border="0" src="http://upload.kapanlagi.com/images/20090905130357_a96804_a503_resistantplant_4aa1ff4d983a4.jpg" /><br />
Memang tumbuhan yang satu ini nggak keliatan asik, tapi tumbuhan asli Namibia ini memang luar biasa, cuma satu-satunya! Tumbuhan ini hanya punya dua daun, dan satu batang dan sistem akar, cuman itu aja! Tapi dua daun ini terus tumbuh sampai akhirnya mirip Alien. Batang tanaman ini makin lama akan makin tebal, tapi tidak meninggi, tinggi maksimum tanaman ini hanya 2 meter saja tapi lebarnya dapat mencapai 8 meter. Umur tanaman ini bisa mencapai 400 sampai 15 abad!. Bisa hidup terus tanpa hujan selama 5 tahun lamanya! Selain itu, tanaman yang dalam bahasa Namibia disebut Onyanga ini ternyata enak untuk dimakan baik dimakan mentah maupun dimasak dalam bara. O ya, arti nama Onyanga adalah Bawang Padang Pasir! <img alt="" border="0" src="http://clubbing.kapanlagi.com/images/smilies/biggrin.gif" title="Big Grin" /><br />
<b>Tanaman Karnivora<a name='more'></a><br />
<i>Dionaea Muscipula</i></b><br />
<img alt="" border="0" src="http://upload.kapanlagi.com/images/20090905130357_a96804_a503_venustrap_4aa1ff4da2840.jpg" /><br />
Tanaman satu ini adalah tanaman karnivora paling terkenal, karena aktivitas dan efisiensinya dalam memerangkap mangsa. Pasangan “Daun” yang menjadi ciri khas tanaman ini adalah perangkap yang memiliki rambut yang ultra sensitif, yang dapat merasakan adanya hewan atau serangga kecil yang datang. Begitu rambut di daun ini tersentuh, maka daun akan menutup dan memerangkap hewan apapun yang mendekatinya.<br />
<b>Bunga Terbesar di Dunia<br />
<i>Rafflesia Arnoldii</i></b><br />
<img alt="" border="0" src="http://upload.kapanlagi.com/images/20090905130357_a96804_a503_largestplant_4aa1ff4d916ed.jpg" /><br />
Bunga besar yang langka ini mendapat perhatian luar biasa di dunia. Bayangkan ukuran bunganya yang dapat mencapai 1 meter dan beratnya sendiri bisa mencapai 8 kg sampai 12 kg. Tapi masalahnya baunya ndak wangi, malah lebih mendekati daging busuk. Makanya bunga ini disebut bunga bangkai di negara kita, yang adalah habitat asli bunga ini. Bunga ini akan mekar seminggu atau tiga hari, dan menarik serangga untuk membuahi dengan bau busuk yang dipancarkan oleh bunga ini. Sayangnya, dari hasil pembuahan, hanya 10-20 persen saja yang berhasil tumbuh.<br />
<b>Tanaman Menari</b><br />
<i><b>Desmodium Gyrans</b></i><br />
<img alt="" border="0" src="http://upload.kapanlagi.com/images/20090905130357_a96804_a503_dancingplant_4aa1ff4d879d0.jpg" /><br />
Darwin menamai tumbuhan ini sebagai Hedysarum, atau para ahli botani menyebutnya Desmodium Gyrans, atau lebih modern lagi Codariocalyx Motorius. Nama yang biasa dikenal adalah Rumput Menari (Dancing Grass) atau Tanaman Semaphore (Semaphore Plant), karena gerakan daunnya, yang mirip dengan gerakan tangan pengirim sinyal semaphore. Tanaman ini gampang skeali tumbuh, hanya butuh matahari dan air saja tanpa perlu pupuk yang rumit.<br />
<b>Tanaman Bola Baseball<br />
<i>Euphorbia Obesa</i></b><br />
<img alt="" border="0" src="http://upload.kapanlagi.com/images/20090905130357_a96804_a503_baseballplant_4aa1ff4d6a6d1.jpg" /><br />
Tanaman ini adalah tanaman endemik di daerah Great Karoo, Afrika Selatan. Karena bentuknya yang lucu, banyak penggemar tanaman akhirnya mengambil tanaman ini dan mengkoleksinya, sehingga populasinya rusak berat. Akhirnya tanaman ini dilindungi oleh pemerintah Afika Selatan.<br />
<b>Bunga Bangkai<br />
<i>Amorphophallus Titanum</i></b><img alt="" border="0" src="http://upload.kapanlagi.com/images/20090905130357_a96804_a503_corpseflower_4aa1ff4d80d66.jpg" /><br />
Bunga yang satu ini tinggi besar, bahkan lebih tinggi dari manusia. Nah.. bunga yang ini yang ternyata mendapat julukan bunga bangkai, karena selain baunya yang memang mirip bangkai, juga warnanya meniru daging yang membusuk. Bunga ini ternyata juga dikenal luas di masyarakat dunia sebagai salah satu tumbuhan asli Indonesia.<br />
<b>Pohon Botol<br />
<i>Boabab</i></b><img alt="" border="0" src="http://upload.kapanlagi.com/images/20090905130357_a96804_a503_bottletree_4aa1ff4d7b802.jpg" /><br />
Pohon ini merupakan tumbuhan asli daerah Madagaskar, Afrika dan Australia. Pohon ini disebut pohon botol, karena selain bentuknya yang memang mirip botol, pohon ini ternyata memang dapat meyimpan sampai dengan 300 liter air! Makanya bisa tumbuh sampai 500 tahun!<br />
<b>Pohon Darah Naga<br />
<i>Dracaena Cinnabari</i></b><img alt="" border="0" src="http://upload.kapanlagi.com/images/20090905130357_a96804_a503_dragonblood2_4aa1ff4d8cc98.jpg" /><br />
Tanaman ini asli kepulauan Socotra. Pohon ini dikenal dengan nama Pohon Darah Naga atau Pohon Naga Socotra. Bentuknya yang unik, seperti payung, ternyata hanya satu dari uniknya pohon ini. Nama darah naga dari pohon ini ternyata diambil dari getah pohon ini yang berwarna merah. Persis seperti darah naga di Harry Potter, ternyata ‘darah naga’ dari pohon ini berguna untuk pengobatan. Selain itu, ternyata warna merah ‘darah naga’ pohon ini juga sering digunakan sebagai pewarna merah alami.<br />
<b><br />
</b></td></tr>
</tbody></table>tanamanku hidupkuhttp://www.blogger.com/profile/14269015769955981258noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3202133748743747649.post-56536442126044118582010-11-07T21:36:00.001-08:002010-11-07T21:36:23.407-08:00pupuk anorganik<div style="text-align: justify;"><strong>Pupuk Anorganik Untuk Tanaman Jagung</strong></div><div style="text-align: justify;">Pupuk anorganik adalah pupuk yang dibuat oleh pabrik-pabrik pupuk dengan meramu bahan-bahan kimia anorganik berkadar hara tinggi. Misalnya urea berkadar N 45-46% (setiap 100 kg urea terdapat 45-46 kg hara nitrogen) (Lingga dan Marsono, 2000).</div><div style="text-align: justify;">Pupuk anorganik atau pupuk buatan dapat dibedakan menjadi pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Pupuk tunggal adalah pupuk yang hanya mengandung satu unsur hara misalnya pupuk N, pupuk P, pupuk K dan sebagainya. Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung lebih dari satu unsur hara misalnya N + P, P + K, N + K, N + P + K dan sebagainya (Hardjowigeno, 2004).</div><a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">Ada beberapa keuntungan dari pupuk anorganik, yaitu (1) Pemberiannya dapat terukur dengan tepat, (2) Kebutuhan tanaman akan hara dpat dipenuhi dengan perbandingan yang tepat, (3) Pupuk anorganik tersedia dalam jumlah cukup, dan (4) Pupuk anorganik mudah diangkut karena jumlahnya relatif sedikit dibandingkan dengan pupuk organik. Pupuk anorganik mempunyai kelemahan, yaitu selain hanya mempunyai unsur makro, pupuk anorganik ini sangat sedikit ataupun hampir tidak mengandung unsur hara mikro (Lingga dan Marsono, 2000).</div><div style="text-align: justify;"><strong>Nitrogen (N)</strong></div><div style="text-align: justify;">Sumber utama nitrogen adalah nitrogen bebas (N<sub>2</sub>) di atmosfer, yang takarannya mencapai 78% volume, dan sumber lainnya senyawa-senyawa yang tersimpan dalam tubuh jasad. Nitrogen sangat jarang ditemui karena sifatnya yang mudah larut dalam air (Poerwowidodo, 1992).</div><div style="text-align: justify;">Nitrogen diserap oleh tanaman sebagai NO<sub>3</sub><sup>-</sup> dan NH<sub>4</sub><sup>+</sup> kemudian dimasukkan ke dalam semua gas amino dan Protein (Indrana, 1994). Ada juga bentuk pokok nitrogen dalam tanah mineral, yaitu nitrogen organik, bergabung dengan humus tanah ; nitrogen amonium dapat diikat oleh mineral lempung tertentu, dan amonium anorganik dapat larut dan senyawa nitrat (Buckman dan Brady, 1992).</div><div style="text-align: justify;">Nitrogen yang tersedia tidak dapat langsung digunakan, tetapi harus mengalami berbagai proses terlebih dahulu. Pada tanah yang immobilitasnya rendah nitrogen yang ditambahkan akan bereaksi dengan pH tanah yang mempengaruhi proses nitrogen. Begitu pula dengan proses denitrifikasi yang pada proses ini ketersediaan nitrogen tergantung dari mikroba tanah yang pada umumnya lebih menyukai senyawa dalam bentuk ion amonium daripada ion nitrat (Jumin, 1992).</div><div style="text-align: justify;">Peranan utama nitrogen (N) bagi tanaman jagung adalah merangsang pertumbuhan secara keseluruhan, khususnya batang, cabang dan daun. Selain itu, nitrogen pun berperan penting dalam pembentukan zat hijau daun yang sangat berguna dalam proses fotosintesis (Lingga dan Marsono, 2000).</div><div style="text-align: justify;">Kekahatan atau defisiensi nitrogen menyebabkan proses pembelahan sel terhambat dan akibatnya menyusutkan pertumbuhan. Selain itu, kekahatan senyawa protein menyebabkan kenaikan nisbah C/N, dan kelebihan karbohidrat ini akan meningkatkan kandungan selulosa dan lignin. Ini menyebabkan tanaman jagung yang kahat akan nitrogen tampak kecil, kering, tidak sekulen, dan sudut daun terhadap batang sangat runcing (Poerwowidodo, 1992).</div><div style="text-align: justify;">Salah satu bentuk pupuk N yang banyak digunakan adalah urea (CO(NH<sub>2</sub>)<sub>2</sub>). Urea dibuat dari gas amoniak dan gas asam arang. Persenyawaan kedua zat ini malahirkan pupuk urea dengan kandungan N sebanyak 46% (Lingga dan Marsono, 2002).</div><div style="text-align: justify;">Urea termasuk pupuk yang higroskopis (mudah menarik uap air). Pada kelembaban 73%, pupuk ini sudah mampu menarik uap air dan udara. Oleh karena itu urea mudah larut dan mudah diserap oleh tanaman (Lingga dan Marsono, 2002).</div><div style="text-align: justify;">Urea dapat membuat tanaman hangus, terutama yang memiliki daun yang amat peka. Untuk itu, semprotkan urea dengan bentuk tetesan yang besar. Berdasarkan bentuk fisiknya maka urea dibagi menjadi dua jenis, yaitu urea prill dan urea non prill (Lingga dan Marsono, 2002).</div><div style="text-align: justify;"><strong>Phosphor (P)</strong></div><div style="text-align: justify;">Paling sedikit ada empat sumber pokok fosfor untuk memenuhi kebutuhan akan unsur ini, yaitu pupuk buatan, pupuk kandang, sisa-sisa tanaman termasuk pupuk hijau, dan senyawa asli unsur ini yang organik dan anorganik, yang terdapat dalam tanah (Buckman dan Brady, 1992).</div><div style="text-align: justify;">Unsur P diserap tanaman dalam bentuk ortofosfat primer, H<sub>2</sub>PO<sub>4</sub>. menyusul kemudian dalam HPO<sub>4</sub><sup>2-</sup>. Species ion yang merajai tergantung dari PH sistem tanah-pupuk-tanaman, yang mempunyai ketersediaan tinggi pada pH 5,5-7. kepekatan H<sub>2</sub>PO<sub>4</sub> yang tinggi dalam larutan tanah memungkinkan tanaman mengangkutnya dalam takaran besar karena perakaran tanaman diperkirakan mempunyai 10 kali penyerapan tanaman untuk H2PO4 dibanding untuk HPO<sub>4</sub><sup>2-</sup> (Poerwowidodo, 1992).</div><div style="text-align: justify;">Bentuk P yang lain yang dapat diserap tanaman adalah pirofosfat dan metafosfat. Kedua bentuk ini misalnya terdapat dalam bentuk pupuk P dan K metafosfat. Tanaman juga menyerap P dalam bentuk fosfat organik, yaitu asam nukleat dan phytin. Kedua bentuk senyawa ini terbentuk melalui proses degradasi dan dekomposisi bahan organik yang langsung dapat diserap oleh tanaman (Hakim, dkk.,1986).</div><div style="text-align: justify;">Ketersediaan phospor di dalam tanah ditentukan oleh banyak faktor, tetapi yang paling penting adalah pH tanah. Pada tanah ber-pH rendah (masam), phospor akan bereaksi dengan ion besi (Fe) dan aluminium (Al). reaksi ini akan membentuk besi fosfat atau aluminium fosfat yang sukar larut di dalam air sehingga tidak dapat digunakan oleh tanaman. Pada tanah ber-pH tinggi (basa), phospor akan bereaksi dengan ion kalsium. Reaksi ini membentuk kalsium fosfat yang sifatnya sukar larut dan tidak dapat digunakan oleh tanaman. Dengan demikian, tanpa memperhatikan pH tanah, pemupukan phospor tidak akan berpengaruh bagi pertumbuhan tanaman (Novizan, 2002).</div><div style="text-align: justify;">Menurut Buckman dan Brady (1992), bahwa fosfor dapat berpengaruh menguntungkan pada pembelahan sel dan pembentukan lemak serta albumin, pembungaan dan pembuahan, termasuk proses pembentukan biji, perkembangan akar, khususnya akar lateral dan akar halus berserabut, kekuatan batang, dan kekebalan tanaman terhadap penyakit tertentu.</div><div style="text-align: justify;">Gejala kekurangan P pada tanaman jagung dapat menjadikan pertumbuhan terhambat (kerdil), daun-daun/malai menjadi ungu atau coklat mulai dari ujung daun, dan juga pada jagung akan menyebabkan tongkol jagung menjadi tidak sempurna dan kecil-kecil (Hardjowigeno, 1993)</div><div style="text-align: justify;"><strong>Kalium (K)</strong></div><div style="text-align: justify;">Menurut Buckman dan Brady (1992), berbagai bentuk kalium dalam tanah digolongkan atas dasar ketersediaannya menjadi 3 golongan besar yaitu bentuk relatif tidak tersedia, mudah tersedia, dan lambat tersedia. Senyawa yang mengandung sebagian besar bentuk kalium ini adalah feldspat dan mika, lebih lanjut dijelaskan oleh Mulyani (1999), bahwa sumber-sumber kalium adalah beberapa jenis mineral, sisa-sisa tanaman dan jasad renik, air irigasi serta larutan dalam tanah, dan pupuk buatan.</div><div style="text-align: justify;">Unsur ini diserap tanaman dalam bentuk ion K<sup>+</sup> dan dapat dijumpai di dalam tanah dalam jumlah yang bervariasi, namun jumlahnya dalam keadaan tersedia bagi tanaman biasanya kecil. Kalium ditambahkan ke dalam tanah dalam bentuk garam-garam mudah larut seperti KC1, K<sub>2</sub>SO<sub>4</sub>, KNO<sub>3</sub>, dan K-Mg-SO4. Mekanisme penyerapan K mencakup aliran massa, konveksi, difusi, dan serapan langsung dari permukaan zarah tanah (Poerwowidodo, 1992).</div><div style="text-align: justify;">Di dalam tanah, ion K bersifat sangat dinamis dan juga mudah tercuci pada tanah berpasir dan tanah dengan pH yang rendah. Sekitar 1-10% terjebak dalam koloid tanah karena kaliumnya bermuatan positif. Bagi tanaman, ketersediaan kalium pada posisi ini agak lambat. Kandungan kalium sangat tergantung dari jenis mineral pembentuk tanah dan kondisi cuaca setempat. Persediaan kalium di dalam tanah dapat berkurang oleh tiga hal, yaitu pengambilan kalium oleh tanaman, pencucian kalium oleh air, dan erosi tanah (Novizan, 2002).</div><div style="text-align: justify;">Menurut Hakim, dkk (1986), bahwa peranan kalium secara fisiologis adalah metabolisme karbohidrat, yakni pembentukan pemecahan, dan translokasi pati, metabolisme nitrogen dan sintesis protein, mengawasi dan mengatur kegiatan berbagai unsur mineral, netralisasi asam-asam organik penting secara fisiologis, mengaktifkan berbagai enzim, mempercepat proses pertumbuhan jaringan meristematik, mengatur pergerakan stomata dan hal-hal yang berhubungan dengan air.</div>Defisiensi kalium agak sulit diketahui gejalanya, karena gejala ini jarang ditampakkan ketika tanaman masih muda (Mulyani, 1999). Pada tanaman jagung, gejalanya daun terlihakaput lebih tua, muncul warna kuning pada pinggir dan di ujung daun yang akhirnya mengering dan rontok. Daun mengerut (Keriting) dimulai dari daun tua. Pada buah, ukuran tongkol menjadi lebih kecil, warna buah tidak merata dan biji buah menjadi kisuttanamanku hidupkuhttp://www.blogger.com/profile/14269015769955981258noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3202133748743747649.post-13112251354826060092010-11-07T21:28:00.000-08:002010-11-07T21:28:10.797-08:00cara mengatasi hama<h2>Tips Cara Mengatasi Hama Putih Serangga Tepung Pada Tanaman/Tumbuhan</h2><span class="submitted"><br />
</span> <br />
Bila pohon atau tanaman kesayangan anda terkena serangan hama putih atau hama serangga tepung anda dapat menghilangkannya dengan cara yang cukup mudah. Serangan hama putih bisa menghambat pertumbuhan tumbuh-tumbuhan sehingga buahnya jadi jarang atau lama tingginya.<br />
Gunakan air larutan kapur sirih yang dimasukkan ke dalam botol semprotan. Semprotkan ke daun atau daerah yang terserang hama putih tersebut setiap pagi hari. Larutan air dan kapur sirih tersebut mudah-mudahan dapat mengusir hama pengganggu tanaman tersebut secara tuntas. Semoga berhasil.tanamanku hidupkuhttp://www.blogger.com/profile/14269015769955981258noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3202133748743747649.post-4111224812101034852010-10-24T23:32:00.000-07:002010-10-24T23:32:54.586-07:00pupuk organik<div id="header-wrapper"> <div class="header section" id="header"><div class="widget Header" id="Header2"> <div id="header-inner" style="background-image: url("http://bp0.blogger.com/_w7a8kl5Znx8/SHRh7k0kjlI/AAAAAAAADdw/JnulD69xLpQ/S1600-R/Kemasan+(1).JPG"); background-position: left center; background-repeat: no-repeat; min-height: 398px; width: 480px;"> <div class="titlewrapper" style="background: none repeat scroll 0% 0% transparent;"> <h1 class="title" style="background: none repeat scroll 0% 0% transparent; border-width: 0px;"> Pupuk Organik </h1></div><div class="descriptionwrapper"> <div class="description"><span>Pupuk adalah zat hara yang ditambahkan pada tumbuhan agar berkembang dengan baik sesuai genetis dan potensi produksinya. Pupuk dapat dibuat dari bahan organik ataupun non-organik (sintetis). Pupuk organik bisa dibuat dalam bermacam-macam bentuk meliputi cair, curah, tablet, pelet, briket, atau granul. Pemilihan bentuk ini tergantung pada penggunaan, biaya, dan aspek-aspek pemasaran lainnya.<a name='more'></a></span></div></div></div></div></div></div><div id="crosscol-wrapper" style="text-align: center;"> </div><div class="widget Header" id="Header1"> <div id="header-inner"> <a href="http://www.pupuk-organik.info/" style="display: block;"> <img alt="Pupuk Organik" height="150px; " id="Header1_headerimg" src="http://2.bp.blogspot.com/_w7a8kl5Znx8/SWxlOJxfKEI/AAAAAAAAEkM/lGcmnNSiUsg/S1600-R/s_107743_gramalet2-1.jpg" style="display: block;" width="183px; " /> </a> </div></div><a href="http://www.pupuk-organik.info/2009/11/tinjau-pola-subsidi-pupuk-organik.html"><br />
</a><h2 class="date-header"><span><br />
</span></h2><h3 class="post-title entry-title"> </h3><div class="post-header"> </div><a href="http://2.bp.blogspot.com/_w7a8kl5Znx8/Sw_H5iom5YI/AAAAAAAAFto/3XQRtxif9Zw/s1600/Pertemuan+Bisnis2.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5408761468858852738" src="http://2.bp.blogspot.com/_w7a8kl5Znx8/Sw_H5iom5YI/AAAAAAAAFto/3XQRtxif9Zw/s200/Pertemuan+Bisnis2.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 150px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 200px;" /></a><br />
<a href="http://4.bp.blogspot.com/_w7a8kl5Znx8/Sw_H5fxFiQI/AAAAAAAAFtg/53NOekV7ceE/s1600/24-7-2009-ss2307hr1.JPG"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5408761468089108738" src="http://4.bp.blogspot.com/_w7a8kl5Znx8/Sw_H5fxFiQI/AAAAAAAAFtg/53NOekV7ceE/s200/24-7-2009-ss2307hr1.JPG" style="cursor: pointer; float: left; height: 200px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 190px;" /></a><br />
<a href="http://3.bp.blogspot.com/_w7a8kl5Znx8/Sw_HSGQxavI/AAAAAAAAFtY/7Fig03XtMy0/s1600/Membuat+Kompos+%2817%29.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5408760791227788018" src="http://3.bp.blogspot.com/_w7a8kl5Znx8/Sw_HSGQxavI/AAAAAAAAFtY/7Fig03XtMy0/s200/Membuat+Kompos+%2817%29.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 200px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 178px;" /></a><br />
<span style="font-size: 85%;">Pemerintah perlu meninjau ulang pola subsidi pupuk organik granul untuk petani, selain dinilai kurang efektif dalam memberdayakan IKM produsen pupuk organik, juga berpotensi merusak lahan pertanian. Apalagi rencananya pada tahun depan kuantitasnya dinaikkan dari 450.000 ton menjadi 1 juta ton.</span><div align="justify"><span style="font-size: 85%;">"Untuk pengadaan pupuk organik granul bersubsidi ini dilakukan dengan dua tahap. IKM produsen pupuk organik garnul menjualnya kepada BUMN, lalu BUMN bersangkutan mendapat penggantian dari pemerintah," ujar Wakil Ketua Umum Kadin Jabar Bidang Pertanian, Kehutanan, dan Peternakan, Sonson Garsoni, Senin (26/10).</span></div><div align="justify"><span style="font-size: 85%;">Dikatakan, pola itu tampaknya sederhana, namun di lapangan terbukti kurang efektif dalam memberdayakan IKM produsen pupuk. Di Jabar misalnya yang mendapat kuota 60.000 ton pada tahun 2009 yang dipasok IKM diperkirakan akan kurang dari 5.000 ton.</span></div><div align="justify"><span style="font-size: 85%;">"Padahal hasil kesepakatan bersama, paling tidak dari jatah kuota tersebut 50% dipasok dari IKM. Artinya, paling tidak ada 30.000 ton yang harusnya disuplai oleh IKM," katanya.</span></div><div align="justify"><span style="font-size: 85%;">Menyinggung kemungkinan ketidakcukupan kapasitas produksi IKM, Sonson yang juga Ketua Asosiasi Produsen Pupuk Kecil Menengah Indonesia (APPMI) Jabar mengatakan di Jabar terdapat 15 IKM yang memproduksi pupuk organik granul dengan teknologi yang mencukupi.</span></div><div align="justify"><span style="font-size: 85%;">Beberapa perusahaan tersebut sehari bisa memproduksi 20 ton per hari, artinya sebulan bisa memproduksi 90.000 ton, lebih dari kuota Jabar sendiri. Akan tetapi, yang dilibatkan dalam skema subsidi oleh BUMN hanya 3 IKM, itu pun dengan jumlah yang tidak signifikan.</span></div><div align="justify"><span style="font-size: 85%;">"Program ini sebenarnya baik, terutama untuk memberdayakan IKM pupuk. Namun, pada praktiknya seperti setengah hati dan kurang pengawasan," katanya.</span></div><div align="justify"><span style="font-size: 85%;">Menyinggung besaran subsidi, Sonson menilai nilainya terlalu rendah. Dia mengingatkan hal ini selain potensial menjadi kampanye negatif pupuk organik granul di kalangan petani, juga bisa merusak tanah pertanian sendiri.</span></div><div align="justify"><span style="font-size: 85%;">Dijelaskan, besarnya subsidi untuk pupuk organik granul dari pemerintah adalah Rp 1.100,00 per kg. BUMN membeli dari produsen kurang lebih Rp 700,00 per kg, sisanya digunakan BUMN untuk pengemasan dan distribusi.</span></div><div align="justify"><span style="font-size: 85%;">"Harga Rp 700,00 per kg ini jelas terlalu rendah karena kompos yang sudah bersih tidak tercampur (bahan baku untuk granul organik) harganya sudah Rp 1.000,00. Di pasar sendiri pupuk organik granul mencapai Rp 3.000,00. Artinya untuk mengejar harga Rp 700,00 kemungkinan besar kualitas dikorbankan," katanya.</span></div><div align="justify"><span style="font-size: 85%;">Ditambahkan, hal yang paling dikhawatirkan adalah penggunaan bahan baku berupa kompos dari TPA (tempat pembuangan akhir ) sampah untuk mengejar harga Rp 700,00 per kg. Karena sekalipun sudah jadi kompos, kompos TPA masih bercampur dengan zat-zat pencemar lain.</span></div>tanamanku hidupkuhttp://www.blogger.com/profile/14269015769955981258noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3202133748743747649.post-77362397049049668842010-10-24T23:30:00.000-07:002010-11-23T22:58:16.341-08:00macam-macam bunga<span class="block-right">Saat ini banyak jenis bunga yang bisa kita dapatkan di toko bunga. Biasanya toko bunga menjualnya lengkap dengan vas bunga. Namun kita juga dapat membeli hanya seikat bunga. Berbagai bunga yang dijual, dipajang dengan indah. Kita dapat membelinya untuk hadiah kepada orang yang kita sayangi maupun untuk kita sendiri sebagai tanaman budidaya. Selain itu, banyak juga bunga yang dijadikan sebagai tanaman hias. Berikut ini adalah jenis-jenis bunga yang paling disukai:<br />
<a name='more'></a><br />
<b>Bunga Teratai</b><br />
Bunga Teratai lebih dikenal masyarakat dunia dengan nama Water lily. Namun bunga ini bukanlah jenis dari bunga Lily. Bunga ini adalah bunga dari tanaman yang hidup dan tumbuh di permukaan air. Tanaman ini dapat tumbuh di permukaan air yang tenang, seperti di kolam, sungai atau rawa. Oleh karena itu, bagi orang-orang yang ingin memelihara bunga ini haruslah memiliki kolam untuk membudidayakannya.<br />
<br />
<b>Kateliya (Cattleya)</b><br />
Bunga Kamboja berasal dari Amerika Tengah dan banyak tumbuh di Meksiko dan Venezuela. Bunga ini lebih dikenal dengan nama Plumeria, yang diambil dari nama seorang ahli tanaman yang berasal dari Perancis dan terkenal pada abad ke-17, yaitu Charles Plumier. Sebelum terkenal dengan nama Plumeria, bunga Kamboja dikenal dengan nama Frangipani. Nama ini adalah nama seorang berkebangsaan Itali yang menemukan dan membuat minyak wangi dari bunga Kamboja di abad ke-16.<br />
<b><br />
Kembang Sepatu</b><br />
Kembang Sepatu berasal dari Asia Timur. Bunga ini juga dapat dijadikan sebagai tanaman hias karena warna-warnanya yang cantik. Bunga ini merupakan jenis tanaman semak dan tumbuh di daerah yang suhunya hangat. Bunga tumbuh pada tanaman yang dapat mencapai ketinggian 2 sampai 5 meter. Daunnya mempunyai bentuk yang agak lebar dan bulat dengan ujung daun yang meruncing.<br />
<br />
<b>Bunga Tulip</b><br />
Bunga Tulip yang banyak tumbuh dan terkenal di negara Belanda, juga merupakan jenis bunga yang banyak dicari. Bunga ini tumbuh di musim dingin, dan tidak dapat tumbuh subur di tempat yang beriklim tropis.<br />
<br />
<b>Bunga Anyelir</b><br />
Ketenaran bunga Anyelir hampir menyamai bunga Mawar, dan juga merupakan salah satu bunga yang paling populer di dunia. Bunga ini merupakan ekspresi dari suatu perasaan yang sentimental, kecantikan, serta kesegaran yang tahan lama. Bunga Anyelir kebanyakan berwarna merah muda, namun ada pula yang berwarna merah, putih, kuning dan hijau. Bentuknya bulat dengan komposisi beberapa bagian kelopak yang terpisah. Bunga ini tumbuh dan mekar di tiap tangkainya.<br />
<br />
<b>Bunga Melati (Jasmine)</b><br />
Bunga yang tumbuh setiap tahun ini memiliki wangi yang sangat harum dan khas. Bunga ini tumbuh di daerah tropis dan mekar pada musim semi atau musim panas. Biasanya bunga ini kuncup pada malam hari dan akan mekar lagi pada pagi hari.<br />
<br />
<b>Bunga Anggrek</b><br />
Bunga Anggrek yang berasal dari spesies yang bernama Orchidaseae ini dikenal sebagai bunga yang tahan lama. Bunga ini juga sangat populer dengan keeksotikannya. Oleh karena itu banyak orang yang menjadikannya sebagai tanaman hias. Bunga Anggrek mempunyai banyak warna seperti ungu, merah keunguan, putih, dan kuning.<br />
<br />
<b>Bunga Aster</b><br />
Sebuah taman bunga tidak lengkap bila tidak ada bunga Aster. Bunga dengan banyak jenis dan warna yang cantik ini mencerminkan keriangan, kegembiraan dan kesederhanaan. Apabila anda ingin berbagi keceriaan pada seseorang dengan bunga, maka bunga Aster adalah pilihan yang tepat.<br />
<b><br />
Bunga Mawar</b><br />
Bunga Mawar merupakan bunga yang paling banyak dicari dan disukai oleh semua orang. Karena dengan warna dan bentuknya yang cantik, serta wanginya yang harum mampu menggugah perasaan seseorang. Oleh karena itu bunga Mawar merupakan bunga yang paling populer di dunia, dengan banyaknya jenis Mawar yang begitu memikat. Bunga Mawar disukai oleh orang tidak hanya untuk dipajang atau ditanam dalam vas atau pot bunga, tetapi juga dengan membuat kebun bunga Mawar <br />
</span>tanamanku hidupkuhttp://www.blogger.com/profile/14269015769955981258noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3202133748743747649.post-24884831094360981882010-10-24T23:27:00.000-07:002010-10-24T23:27:06.749-07:00tanaman bonsai<h1 class="firstHeading" id="firstHeading">Bonsai</h1><br />
<div class="thumb tright"><div class="thumbinner" style="width: 242px;"><a class="image" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Bonsai_IMG_6412.jpg"><img alt="" class="thumbimage" height="180" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/b/b1/Bonsai_IMG_6412.jpg/240px-Bonsai_IMG_6412.jpg" width="240" /></a> <br />
<div class="thumbcaption"><div class="magnify"><a class="internal" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Bonsai_IMG_6412.jpg" title="Perbesar"><img alt="" height="11" src="http://bits.wikimedia.org/skins-1.5/common/images/magnify-clip.png" width="15" /></a></div>.</div></div></div><b>Bonsai</b> <span style="font-weight: normal;"></span> adalah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tanaman" title="Tanaman">tanaman</a> atau <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pohon" title="Pohon">pohon</a> yang dikerdilkan di dalam <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pot&action=edit&redlink=1" title="Pot (halaman belum tersedia)">pot</a> dangkal dengan tujuan membuat miniatur dari bentuk asli pohon besar yang sudah tua di alam bebas. Penanaman <i></i> dilakukan di pot dangkal yang disebut <i>bon</i> Istilah <i>bonsai</i> juga dipakai untuk <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Seni" title="Seni">seni</a> tradisional <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jepang" title="Jepang">Jepang</a> dalam pemeliharaan tanaman atau pohon dalam pot dangkal, dan apresiasi keindahan bentuk <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dahan&action=edit&redlink=1" title="Dahan (halaman belum tersedia)">dahan</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Daun" title="Daun">daun</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Batang" title="Batang">batang</a>, dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Akar" title="Akar">akar</a> pohon, serta pot dangkal yang menjadi wadah, atau keseluruhan bentuk tanaman atau pohon. Bonsai adalah pelafalan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Jepang" title="Bahasa Jepang">bahasa Jepang</a> untuk <b><a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Penzai" title="Penzai">penzai<a name='more'></a></a></b> <br />
Seni ini mencakup berbagai teknik pemotongan dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pemangkasan" title="Pemangkasan">pemangkasan</a> tanaman, pengawatan (pembentukan cabang dan dahan pohon dengan melilitkan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kawat" title="Kawat">kawat</a> atau membengkokkannya dengan ikatan kawat), serta membuat <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Akar" title="Akar">akar</a> menyebar di atas <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Batu" title="Batu">batu</a>. Pembuatan bonsai memakan waktu yang lama dan melibatkan berbagai macam pekerjaan, antara lain pemberian <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pupuk" title="Pupuk">pupuk</a>, pemangkasan, pembentukan tanaman, penyiraman, dan penggantian pot dan tanah. Tanaman atau pohon dikerdilkan dengan cara memotong akar dan rantingnya. Pohon dibentuk dengan bantuan kawat pada ranting dan tunasnya. Kawat harus sudah diambil sebelum sempat menggores kulit ranting pohon tersebut. Tanaman adalah <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Makhluk_hidup" title="Makhluk hidup">makhluk hidup</a>, dan tidak ada bonsai yang dapat dikatakan selesai atau sudah jadi. Perubahan yang terjadi terus menerus pada tanaman sesuai <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Musim" title="Musim">musim</a> atau keadaan alam merupakan salah satu daya tarik bonsai.tanamanku hidupkuhttp://www.blogger.com/profile/14269015769955981258noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3202133748743747649.post-11328520936554361372010-10-24T23:26:00.000-07:002010-10-24T23:26:25.453-07:00tanaman herbal<h2 class="page">Tanaman Herbal Indonesia</h2><div class="MsoNoSpacing" style="text-align: center;"><span style="color: black; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 11pt;"> </span><a href="http://tanamanherbal.files.wordpress.com/2007/12/herbs.jpg"><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-303" height="282" src="http://tanamanherbal.files.wordpress.com/2007/12/herbs.jpg?w=425&h=282" title="herbs 2" width="425" /></a></div>Kalau kita bicara pengobatan herbal maka pikiran kita pasti melayang ke obat tradisional, jamu gendong, warung yang menyediakan jamu kemasan untuk obat sakit kepala atau masuk angin. Tidak salah memang sebab herbal memang masuk kategori obat tradisional.<br />
<a name='more'></a><br />
Di negara Asia lainnya terutama Cina, Korea dan India untuk penduduk pedesaan, obat herbal masuk dalam pilihan pertama untuk pengobatan, dinegara maju pun saat ini kecenderungan beralih kepengobatan tradisional terutama herbal menunjukan gejala peningkatan yang sangat signifikan.<br />
Dari hasil Susenas tahun 2007 menunjukan di Indonesia sendiri keluhan sakit yang diderita penduduk Indonesia sebesar 28.15% dan dari jumlah tersebut ternyata 65.01% nya memilih pengobatan sendiri menggunakan obat dan 38.30% lainnya memilih menggunakan obat tradisional, jadi kalau penduduk Indonesia diasumsikan sebanyak 220 juta jiwa maka yang memilih menggunakan obat tradisional sebanyak kurang lebih 23,7 juta jiwa, suatu jumlah yang sangat besar.<br />
Pengobatan tradisional sendiri menurut Undang-undang No 36/2009 tentang Kesehatan melingkupi bahan atau ramuan berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian [galenik] atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan. Sesuai dengan pasal 100 ayat (1) dan (2), sumber obat tradisional yang sudah terbukti berkhasiat dan aman digunakan akan tetap dijaga kelestariannya dan dijamin Pemerintah untuk pengembangan serta pemeliharaan bahan bakunya.<br />
Indonesia sendiri yang terletak didaerah tropis memiliki keunikan dan kekayaan hayati yang sangat luar biasa, tercatat tidak kurang dari 30.000 jenis tanaman obat yang tumbuh di Indonesia walaupun yang sudah tercatat sebagai produk Fitofarmaka [bisa diresepkan] baru ada 5 produk dan produk obat herbal terstandar baru ada 28 produk. Terlihat potensi yang masih belum digali masih sangat besar dalam pengembangan obat herbal terutama yang merupakan produk herbal asli Indonesia.<br />
Tahun 2007 telah dicanangkan oleh pemerintah bahwa Jamu adalah Brand Indonesia, walau pada kenyataannya masih dianggap strata paling bawah dalam pengobatan karena belum teruji secara ilmiah.<br />
Dunia Kedokteran Indonesia sendiri secara perlahan mulai membuka diri menerima herbal sabagai pilihan untuk pengobatan, bukan sekedar sebagai pengobatan alternatif saja, ini terbukti dengan berdirinya beberapa organisasi seperti Badan Kajian Kedokteran Tradisional dan Komplementer Ikatan Dokter Indonesia pada Muktamar IDI XXVII tahun 2009, Persatuan Dokter Herbal Medik Indonesia [PDHMI], Persatuan Dokter Pengembangan Kesehatan Timur [PDPKT] dan beberapa organisasi sejenis lainnya.<br />
Ini semua menggambarkan dunia kedokteran walau masih belum terbuka lebar tetapi para pelakunya, yaitu para dokter mulai melihat potensi yang besar dan ternyata bisa dikembangkan dalam pengobatan berbasis obat herbal, tidak hanya untuk menangani penyakit yang ringan saja tetapi juga untuk mengatasi penyakit yang berat.<br />
Ketergantungan masyarakat terhadap obat konvensional kedokteran diharapkan bisa secara pasti diganti dengan masuknya obat herbal, saat ini ternyata 95% bahan baku obat konvensional masih di import, berapa banyak devisa yang bisa dihemat bila peralihan ini berjalan mulus.<br />
Memasuki tahun 2010, Badan Litbang Depkes mempelopori suatu usaha yang sangat terpuji dan patut didukung penuh yaitu dengan membuat model “Rumah Sehat” atau “Klinik Jamu”, model ini akan menerapkan penggunaan jamu sebagai obat yang diberikan dokter untuk pasiennya, suatu terobosan yang didukung oleh kebijakan pemerintah dan akan diuji coba didaerah Jawa Tengah pada awal tahun 2010. Dipilihnya Jawa Tengah mungkin juga dengan pertimbangan saat ini banyak perusahaan Jamu dalam skala kecil sampai besar yang berlokasi di Jawa Tengah serta kebiasaan orang jawa meminum jamu sejak dulu.<br />
Bekerjasama dengan GP Jamu [Gabungan Pengusaha Jamu] sebagai penyedia kebutuhan obat herbal, Rumah Sehat ini akan dipimpin oleh Dokter sebagai penanggung jawab dan yang menggembirakan ternyata sudah cukup banyak para dokter yang berminat dan terdaftar untuk mempelajari serta mendalami pengobatan herbal.<br />
Memang masih memerlukan banyak persiapan, baik secara mental dari para dokter yang memberikan obat serta merubah persepsi pasien bahwa pengobatan herbal atau “minum jamu” itu ketinggalan jaman, kita harus bisa menerima kenyataan bahwa jaman sudah berubah, mencontoh Cina yang dengan berani memberikan pilihan kepada pasien untuk menggunakan pengobatan dengan obat konvensional atau tradisional.<br />
Saatnya juga bagi perusahaan jamu yang peduli dengan khasiat serta mutu untuk mulai menerapka standar yang berlaku seperti GMP, SNI, CPOTB sampai HACCP agar keyakinan masyarakat atas mutu produk yang dihasilkan bisa diperoleh.<br />
Dukungan dari semua pihak, baik para pelaku petani yang diharapkan memberikan hasil olahan tanaman herbal dengan kualitas tinggi, keterlibatan dunia perguruan tingga dan swasta untuk melakukan uji coba khasiat obat herbal, kemudahan peraturan dan dukungan penuh pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan dan BPOM akan menjadikan Indonesia menjadi salah satu Negara terkemuka yang menghasilkan Obat Herbal bermutu tinggi dan menjadikan Pengobatan Tradisional terutama Herbal bukanlah sekedar Pengobatan Alternative belaka.tanamanku hidupkuhttp://www.blogger.com/profile/14269015769955981258noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3202133748743747649.post-16613296315832922582010-10-24T23:22:00.000-07:002010-10-24T23:22:26.272-07:00cara merawat tanaman<h2 class="date-header"></h2><div class="date-posts"><div class="post-outer"><div class="post hentry uncustomized-post-template"><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=3202133748743747649&postID=1661329631583292258" name="115024959252554279"></a> <br />
<h3 class="post-title entry-title"><a href="http://rumahasri.blogspot.com/2006/06/tips-cara-merawat-tanaman.html">TIPS CARA MERAWAT TANAMAN</a></h3><h3 class="post-title entry-title">Cara perawatan ATHURIUM Bunga </h3><div class="post-header"></div><div class="post-body entry-content"><span style="color: #003300;"><i><b></b></i></span><span style="color: #003300;"><span style="font-size: 85%;"><b>Penyiraman</b></span></span><br />
<div style="text-align: justify;"><div style="text-align: justify;"><span style="color: #003300;"><span style="font-size: 85%;">Penyiraman dilakukan 2x sehari bila cuaca panas atau tergantung dari media tanamnya, jika masih basah maka penyiraman dilakukan cukup sekali sehari bahkan 2 hari sekali.</span></span></div><span style="color: #003300;"><span style="font-size: 85%;"></span></span></div><span style="color: #003300;"><br />
</span><b><span style="color: #003300;"><span style="font-size: 85%;">Pupuk</span></span></b><br />
<div style="text-align: justify;"><div style="text-align: justify;"><span style="color: #003300;"><span style="font-size: 85%;">Pemupukan dilakukan rutin menggunakan NPK seimbang (16-16-16) dengan dosis 2 gram per liter air (1/2 sendok teh), Pupuk dilarutkan dalam air dan disiramkan ketanaman (jangan mengenai daun) tiap 2 minggu sekali. Untuk satu liter air bisa untuk 4-5 tanaman tergantung dari besarnya pot. Atau menggunakan dekastar dengan komposisi seimbang juga 18-11-10, dengan dosis satu setengah sendok teh untuk satu tanaman cukup 3 bulan sekali. Pemupukan dilakukan dengan melingkari disekeliling pinggir tanaman. Kalau memungkinkan perlu dipupuk daun seminggu sekali dengan dosis 1 gram per liter air, (1/2 sendok the untuk satu liter air).</span></span></div><span style="color: #003300;"><span style="font-size: 85%;"></span></span></div><span style="color: #003300;"><span style="font-size: 85%;"><br />
</span></span><br />
<div style="text-align: justify;"><div style="text-align: justify;"><span style="color: #003300;"><span style="font-size: 85%;"><b>Penyimpanan</b></span></span><br />
<span style="color: #003300;"></span><span style="color: #003300;"><span style="font-size: 85%;">Anthurium suka tempat yang teduh atau dalam ruangan atau di teras rumah, dan hanya memerlukan sedikit sekali cahaya. Kalau ditempatkan dalam ruangan harus diberi naungan seperti paranet</span></span></div><span style="color: #003300;"><span style="font-size: 85%;"></span></span></div><span style="color: #003300;"><br />
</span><br />
<div style="text-align: justify;"><div style="text-align: justify;"><span style="color: #003300;"><b><span style="font-size: 85%;">Ganti Pot dan Media</span></b></span><br />
<span style="color: #003300;"></span><span style="color: #003300;"><span style="font-size: 85%;">Penggantian Media disesuaikan dengan besarnya tanaman. Anthirium suka media yang porous untuk menghindari jamur.</span></span><br />
<span style="color: #003300;"><span style="font-size: 85%;">Media bisa berasal dari campuran sekam dan pupuk kandang (2:1) atau menggunakan pakis cacah.</span></span></div><span style="color: #003300;"></span></div><span style="color: #003300;"><br />
</span><span style="font-size: 85%;"><span style="color: #003300;"><b>Perbanyakan</b>Bisa dilakukan dengan biji. Atau cara termudah adalah dengan split anakan yang ada. Yang sebelumnya harus sudah disiapkan media tanamnya</span></span><br />
<span style="font-size: 85%;"><b></b></span><br />
<span style="font-size: 85%;"><b></b></span><br />
<span style="color: #330000;"><b><i>CARA PERAWATAN ADENIUM</i></b></span><span style="font-size: 85%;"><br />
<span style="color: #330000;">· Adenium membutuhkan cahaya matahari langsung minimal 5 jam perhari. Untuk tanaman muda (di bawah usia 2 bulan) lebih baik diletakkan ditempat yang agak ternaungi </span></span><br />
<span style="font-size: 85%;"><br />
<span style="color: #330000;">· Adenium dapat hidup antara suhu 5-52 derajat c.<br />
<br />
· Penyiraman dapat dilakukan setiap hari jika musim kemarau tiba, namun kurangi penyiraman saat musim hujan.<br />
</span></span><br />
<div style="text-align: justify;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><span style="color: #330000;">· Pemupukan dapat menggunakan pupuk kandang, humus atau kompos yang ditambahkan pada permukaan media tanam setiap 1 bulan sekali. Selain itu dapat digunakan pupuk organik buatan pabrik dalam bentuk tablet atau butiran. Juga pupuk kimia buatan pabrik yang bersifat slow release (tidak mudah larut) seperti Dekastar, Magamp, Osmocote setiap 3 atau 6 bulan sekali.Pupuk daun dapat juga diberikan, seperti Gandasil, Hyponex dll. disamping itu dapat ditambahkan hormon pertumbuhan seperti Atonik, Dekamon dll dengan cara disemprotkan ke sekujur tanaman sebulan sekali.</span></span></div><span style="font-size: 85%;"><span style="color: #330000;"></span></span></div><span style="font-size: 85%;"><span style="color: #330000;"><br />
</span></span><br />
<div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><span style="color: #330000;">· Media tanam : Bisa digunakan pasir + arang + pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1. Jika tak ditemukan arang bisa digunakan sekam atau bahan lainnya yang mirip sifatnya. Lebih sempurna jika ditambah kapur dolomit secukupnya. Penggantian media tanam dapat dilakukan setiap tahun sekali</span></span><br />
<span style="font-size: 85%;"><span style="color: #330000;">Hama dan Penyakit</span></span><br />
<span style="font-size: 85%;"><span style="color: #330000;"></span></span><br />
<span style="font-size: 85%;"><span style="color: #330000;">· Tungau merah adalah musuh besar Adenium. Tandanya: daun gugur dan menguning bagian pucuk. Gunakan akarisida seperti: Kelthane atau Omite.</span></span><br />
<span style="font-size: 85%;"><span style="color: #330000;"></span></span><br />
<span style="font-size: 85%;"><span style="color: #330000;">· Kutu Kuning dan Kutu Putih: berantas dengan Insektisida seperti Supraside, Decis, Curacron atau Basudin 3 kali seminggu.</span></span><br />
<span style="font-size: 85%;"><span style="color: #330000;"></span></span><br />
<span style="font-size: 85%;"><span style="color: #330000;">· Nematod. Serangan umumnya terjadi pada akar, ditandai dengan menguning dan gugur daun. Gunakan Furadan 3G untuk pencegahan.</span></span><br />
<span style="font-size: 85%;"><span style="color: #330000;"></span></span><br />
<span style="color: #330000;"><span style="font-size: 85%;"><b>Serangan Penyakit </b></span></span><br />
<span style="color: #330000;"><span style="font-size: 85%;"></span></span><br />
<span style="color: #330000;"></span><span style="color: #330000; font-size: 85%;">· Jamur dan Bakteri: Gejalanya : daun menguning dan bercak kecoklatanSemprotkan fungisida seperti Benlate, Dithane M45, atau Rdomil. Untuk pencegahan: tempatkan tanaman di cahaya matahari penuh, bersihkan lingkungan.</span><br />
<span style="color: #330000; font-size: 85%;"></span><br />
<span style="color: #330000; font-size: 85%;"></span><span style="font-size: 85%;"></span><span style="color: #330000; font-size: 85%;">· Defisiensi unsur hara. Gejala yang sering terjadi adalah pertumbuhan daun lambat, daun menguning tanpa sebab,mudah rontok, bunga tidak sempurna bentuknya dan mudah rontok. Penyebabnya adalah media tanam sudah lama tak diganti atau ph media tanam terlalu asam sehingga mengganggu penyerapan unsur hara. Ganti media tanam.</span><br />
<span style="color: #330000; font-size: 85%;"></span><br />
<span style="color: #330000; font-size: 85%;"></span><span style="font-size: 85%;"></span><span style="color: #330000; font-size: 85%;">· Virus. Gejalanya adalah muncul bercak-bercak yang berwarna lebih muda dari warna daun atau seperti variegata. Belum ada obatnya.</span><br />
<span style="color: #330000; font-size: 85%;"></span><br />
<span style="font-size: 85%;"><b><span style="font-size: 100%;"></span></b></span><br />
<span style="font-size: 85%;"><b><span style="font-size: 100%;"></span></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #663333;"><span style="font-size: 85%;"><b><span style="font-size: 100%;">CARA PERAWATAN EUPHORBIA</span></b></span></span><br />
<span style="color: #663333;"><b></b></span><br />
<span style="color: #663333;"></span><span style="color: #663333;"><span style="font-size: 85%;"><b>Media Tanam: </b></span></span><br />
<span style="color: #663333;"><span style="font-size: 85%;">Euphorbia suka media kering, dan porous (tidak mengikat air terlalu lama). Drainase yang buruk, akan membuat busuk akar. </span></span><br />
<span style="color: #663333;"></span></div><span style="font-size: 85%;"></span><br />
<span style="font-size: 85%;"><span style="color: #663333;">Berdasarkan pengalaman sejumlah nurseri, media tanam yang akan menghasilkan Euphorbia Anda sehat dan rajin berbunga adalah campuran serbuk kelapa (cocopeat), sekam bakar, sekam biasa, pasir kasar/ pasir malang dan pupuk kandang. Serbuk kelapa yang digunakan sebaiknya dipilih yang masih baru. Serbuk kelapa lama, biasanya banyak menyimpan air.</span></span><br />
<span style="font-size: 85%;"><span style="color: #663333;"></span></span><br />
<div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><span style="color: #663333;">Bisa juga gunakan campuran pasir kasar/ malang, sekam biasa dan pupuk kandang.</span></span><br />
<span style="font-size: 85%;"><span style="color: #663333;">Penting. Sebelum, digunakan, media sebaiknya disterilkan dulu agar terbebas dari bibit penyakit. Caranya, serbuk kelapa dikukus selama 1-2 jam. Sedang pupuk kandang, sebaiknya yang sudah matang dan steril yang ditandai dengan warna hitam pekat. Hal ini untuk mencegah munculnya bakteri atau cendawan yang dapat merusak tanaman.</span></span><br />
<span style="font-size: 85%;"><span style="color: #663333;"></span></span></div><span style="font-size: 85%;"><span style="color: #663333;">Jangan gunakan tanah merah atau tanah liat, karena daya ikat airnya cukup tinggi.</span></span><br />
<span style="font-size: 85%;"><span style="color: #663333;">Agar Euphorbia Tumbuh Subur dan Berbunga:</span></span><br />
<span style="font-size: 85%;"><span style="color: #663333;"></span></span><br />
<span style="font-size: 85%;"><span style="color: #663333;">Tak kenal maka tak sayang. Jika Anda tahu dan kenal karakter Euphorbia milii, maka tanaman ini akan tumbuh subur dan rajin berbunga. Beberapa hal yang harus diketahui:</span></span><br />
<span style="font-size: 85%;"><span style="color: #663333;">Penyiraman:Euphorbia suka air. Meski tidak suka basah, kebutuhan airnya cukup tinggi. Tapi pemberian air berklebihan, bisa megakibatkan akar busuk. Akar busuk berwarna coklat, lembek seperti bubur bila dipegang. Sebaliknya kalau penyiraman jarang dilakukan, tanaman terkena dehidrasi, kekurangan air. Tandanya, tanaman mengkerut, daun menguning, mudah rontok dan sosok tanaman menjadi kerdil. Jika dibiarkan, lambat laun, tanaman Anda akan merana, dan mati.</span></span><br />
<span style="font-size: 85%;"><span style="color: #663333;"></span></span><br />
<span style="font-size: 85%;"><span style="color: #663333;">Penyiraman dilakukan jika media terlihat kering. Tapi jangan percaya pada pandangan mata saja. Gunakan jari, untuk mengorek medianya sedalam 1-2 cm. Jika terasa tanah masah, ya, Euphorbia Anda tak perlu disiram. Sebaliknya jika terasa kering, segera lakukan penyiraman. Waktu penyiraman sebaiknya pagi hari, pukul -8.00-09.00 atau sore, pukul 15.00-16.00</span></span><br />
<span style="font-size: 85%;"><span style="color: #663333;">Jangan menyiram pada saat siang atau sinar matahari trerlalu terik. Percuma, air akan mengicap sebelum diserap tanaman.</span></span><br />
<span style="font-size: 85%;"><span style="color: #663333;"></span></span><br />
<span style="font-size: 85%;"><span style="color: #663333;">Penyiraman dianggap cukup, kalau air sudah keluar dari lubang bawah pot.</span></span><br />
<span style="font-size: 85%;"><span style="color: #663333;">Gunakan sprayer atau gembor, agar air yang keluar lebih halus dan tidak merusak tanaman.</span></span><br />
<span style="font-size: 85%;"><span style="color: #663333;">Sebaiknya, seluruh tanaman ikut disiram agar debu atau kotoran yuang menempel hilang terbawa air.</span></span><br />
<span style="font-size: 85%;"><span style="color: #663333;">PenyianganDi dalam pot, gulma, rumput atau tanaman liar lain, biasanya ikut tumbuh. Jika dibiarkan, mereka bisa mengambil nutrisi milik Euphorbia Anda. Maka, cabut saja, gulma-gulma itu, dan bersihkan pot Anda.</span></span><br />
<span style="font-size: 85%;"><span style="color: #663333;">PemangkasanPemangkasan bertujuan untuk mempercantik tajuk tanaman, juga untuk mengurangi penguapan pada masa vegetasi.</span></span><br />
<span style="font-size: 85%;"><span style="color: #663333;"></span></span><br />
<span style="font-size: 85%;"><span style="color: #663333;">Cabang-cabang yang tidak beraturan diopotong. Tunas baru yang muncul pada tanaman berumur 1 tahun juga dipangkas agar tidak menghambat pertumbuhan tanaman induk. (Sst... bekas potongannya jangan dibuang, lho, karena masih bisa dijadikan bibit, baik untuk setek atau sambung batang).</span></span><br />
<span style="font-size: 85%;"><span style="color: #663333;">Bunga tua juga harus dipangkas.</span></span><br />
<span style="font-size: 85%;"><span style="color: #663333;"></span></span><br />
<span style="font-size: 85%;"><span style="color: #663333;">Bunga Euphorbia bisa tahan selama 2 bulan. Lama-lama, warnanya pudar, kusam akhirnya layu. Sebaiknya potong agar bunga baru muncul.</span></span><br />
<span style="font-size: 85%;"><span style="color: #663333;"></span></span><br />
<div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><span style="color: #663333;">Pemupukan:Seperti tanaman lain, Euphorbia milii juga butuh unsur hara untuk mengeluarkan bunga. Unsur hara diperoleh dari media tanamnya. Namun kadang tidak cukup, sehingga perlu diberi tambahan berupa pupuk.</span></span><br />
<span style="font-size: 85%;"><span style="color: #663333;"></span></span></div><span style="font-size: 85%;"><span style="color: #663333;">Pemberian pupuk harus rutin dan tepat dosis. Kalau berlebihan tanaman bisa terganggu, kalau terlalu sedikit, kondisi tanaman merana.</span></span><br />
<span style="font-size: 85%;"><span style="color: #663333;"></span></span><br />
<div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><span style="color: #663333;">Tanaman yang baru ditanam sebaiknya jangan dipupuk dulu. Setelah itu baru diberi pupuk NPK 20:20:20, dosis 1 gr/ liter/ per tanaman. Aplikasi pupuk seminggu sekali dengan cara mengocorkan ke media tanam.</span></span><br />
<span style="font-size: 85%;"><span style="color: #663333;">Pupuk lain yang dapat digunakan, pupuk slow release, seperti Dekastar, Megakamp dan Osmocote dengan dosis 5 gr per tanaman. Aplikasi setiap 3 bulan sekali. Pupuk ini tidak cepat larut, dan menyerap pelan-pelan.Kenali Penyakit Euphorbia:Meski jarang terserang penyakit atau hama, tak berarti Euphorbia bebas penyakit. Berikut penyakit yang harus diwaspadai:WHITE FLIES. Penyebabnya kutu putih (Homopteraaleyrodiae), sering muncul di musim kemarau.</span></span><br />
<span style="font-size: 85%;"><span style="color: #663333;">Gejala serangannya: daun hitam di permukaan atas dan bawah, dan terlihat banyak semut di sekitar daun. Telur dan larva ditempat di bawah daun. Obatnya? Semprotkan Pegasus konsentrasi 05, ml/ liter ditambah 0,5 ml Biosoft. Atau dengan Metindo konsentrasi 1 gr/ liter air.</span></span><br />
<span style="font-size: 85%;"><span style="color: #663333;"></span></span><br />
<span style="font-size: 85%;"><span style="color: #663333;">Penyemprotan sebaiknya diarahkan ke permukaan bawah daun. Hanya, jika sudah terserang parah, sebaiknya cabut saja, dan dibakar.</span></span></div><span style="font-size: 85%;"><span style="color: #663333;"></span></span><br />
<div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><span style="color: #663333;">BACTERIAL SOFT ROOT. Biang keroknya, bakteri Erwinia carotavora. Serangan terlihat pada batang tanaman. Batang berwarna kehitam-hitam, dan jika dipegang, batang terasa lunak. Lama-lama, kalau dibiarkan, batrang rebah, dan busuk. Jika dicium, batang berbau busuk.</span></span><br />
<span style="font-size: 85%;"><span style="color: #663333;"></span></span><br />
<span style="font-size: 85%;"><span style="color: #663333;">Penyakit ini muncul jika kondisi pertanaman lembab akibat hujan yang terus menerus dan kurang cahaya.</span></span></div><span style="font-size: 85%;"><span style="color: #663333;">Penyebab lain, saat pengangkutan. Yaitu akibat duri-duri Euphorbia bersinggungan yang meninggalkan luka.</span></span><br />
<span style="font-size: 85%;"><span style="color: #663333;">Cara mengatasinya? Pangkas saja bagian yang terserang dan semprot dengan bakterisida Starner dengan dosis yang dianjurkan pada label.</span></span><br />
<span style="font-size: 85%;"><span style="color: #663333;"></span></span><br />
<span style="font-size: 85%;"><span style="color: #663333;">MEALY BUG. Penyebabnya, kutu putih Homoptera. Kutu ini punya semacam tepung di tubuhnya yang dilapisi lilin sehingga tampak seperti kapas. Dibanding white flies, kutu ini tidak aktif. Gejala serangannya, permukaan bawah dan atas daun menjadi hitam. Akibat serangan, pertumbuhan terhambat. Cara mengendalikannya, sama saja dengan cara menangani white flies tadi.</span></span><br />
<span style="font-size: 85%;"><span style="color: #663333;">ULAT. Ulat muncul ketika peralihan musim. Hati-hati. Daun dibuat berlubang, dan ditinggali kotongan hitam. Kalau dibiarkan, bahaya, bisa membuat batang Euphorbia juga akan roboh dan mati. Cara menumpasnya, adalah disemprot dengan Metindo, dosis 1 gr/ per liter air. Lakukan semprotan seminggu sekali atau dua kali seminggu, tergantung keparahannya. Kalau mau mencegah, gulma harus dibersihkan.</span></span></div><div class="post-body entry-content" style="text-align: justify;"></div></div></div></div>tanamanku hidupkuhttp://www.blogger.com/profile/14269015769955981258noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3202133748743747649.post-32308971464198612442010-10-24T22:32:00.000-07:002010-10-24T23:25:16.620-07:00kultur jaringan<b>Kultur jaringan</b> adalah suatu metode untuk mengisolasi bagian dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tanaman" title="Tanaman">tanaman</a> seperti sekelompok <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sel" title="Sel">sel</a> atau <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan" title="Jaringan">jaringan</a> yang ditumbuhkan dengan kondisi <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aseptik&action=edit&redlink=1" title="Aseptik (halaman belum tersedia)">aseptik</a>, sehingga bagian tanaman tersebut dapat memperbanyak diri tumbuh menjadi tanaman lengkap kembali.<br />
<a name='more'></a><br />
<table class="toc" id="toc"><tbody>
<tr> <td><br />
</td> </tr>
</tbody></table><h2><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Prinsip">prinsip</span></h2>Teknik kultur jaringan memanfaatkan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Prinsip" title="Prinsip">prinsip</a> perbanyakan tumbuhan secara <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Vegetatif&action=edit&redlink=1" title="Vegetatif (halaman belum tersedia)">vegetatif</a>. Berbeda dari teknik perbanyakan tumbuhan secara <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Konvensional&action=edit&redlink=1" title="Konvensional (halaman belum tersedia)">konvensional</a>, teknik kultur jaringan dilakukan dalam kondisi <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aseptik&action=edit&redlink=1" title="Aseptik (halaman belum tersedia)">aseptik</a> di dalam botol kultur dengan medium dan kondisi tertentu. Karena itu teknik ini sering kali disebut <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kultur" title="Kultur">kultur</a> <i>in vitro</i>. Dikatakan <i>in vitro</i> (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Latin" title="Bahasa Latin">bahasa Latin</a>), berarti "di dalam kaca" karena jaringan tersebut dibiakkan di dalam botol kultur dengan medium dan kondisi tertentu. Teori dasar dari kultur in vitro ini adalah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Totipotensi" title="Totipotensi">Totipotensi</a>.Teori ini mempercayai bahwa setiap bagian tanaman dapat berkebang biak karena seluruh bagian tanaman terdiri atas jaringan-jaringan hidup.<sup class="reference" id="cite_ref-khan_2-1"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kultur_jaringan#cite_note-khan-2"></a></sup> Oleh karena itu, semua <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Organisme" title="Organisme">organisme</a> baru yang berhasil ditumbuhkan akan memiliki sifat yang sama persis dengan induknya.<br />
<h2><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Prasyarat">Prasyarat</span></h2>Pelaksanaan teknik ini memerlukan berbagai prasyarat untuk mendukung kehidupan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan" title="Jaringan">jaringan</a> yang dibiakkan.<sup class="reference" id="cite_ref-gunawan_1-1"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kultur_jaringan#cite_note-gunawan-1"></a></sup> Hal yang paling esensial adalah wadah dan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Media_tumbuh&action=edit&redlink=1" title="Media tumbuh (halaman belum tersedia)">media tumbuh</a> yang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Steril" title="Steril">steril</a>. Media adalah tempat bagi jaringan untuk tumbuh dan mengambil <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nutrisi" title="Nutrisi">nutrisi</a> yang mendukung kehidupan jaringan.<sup class="reference" id="cite_ref-gunawan_1-2"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kultur_jaringan#cite_note-gunawan-1"></a></sup>Media tumbuh menyediakan berbagai bahan yang diperlukan jaringan untuk hidup dan memperbanyak dirinya, <br />
<h3><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Media">Media</span></h3>Ada dua penggolongan media tumbuh: media padat dan media cair. Media padat pada umumnya berupa padatan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gel" title="Gel">gel</a>, seperti <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Agar" title="Agar">agar</a>, dimana nutrisi dicampurkan pada agar.<sup class="reference" id="cite_ref-gunawan_1-5"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kultur_jaringan#cite_note-gunawan-1"></a></sup> Media cair adalah nutrisi yang dilarutkan di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Air" title="Air">air</a>. Media cair dapat bersifat tenang atau dalam kondisi selalu bergerak, tergantung kebutuhan.<sup class="reference" id="cite_ref-gunawan_1-7"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kultur_jaringan#cite_note-gunawan-1"></a></sup> <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Komposisi&action=edit&redlink=1" title="Komposisi (halaman belum tersedia)">Komposisi</a> media yang digunakan dalam kultur jaringan dapat berbeda komposisinya.<sup class="reference" id="cite_ref-ali_3-1"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kultur_jaringan#cite_note-ali-3"></a></sup> Perbedaan komposisi media dapat mengakibatkan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Eksplan&action=edit&redlink=1" title="Eksplan (halaman belum tersedia)">eksplan</a> yang ditumbuhkan secara <i>in vitro</i>. Media Murashige dan Skoog (MS) sering digunakan karena cukup memenuhi unsur hara makro, mikro dan vitamin untuk pertumbuhan tanaman.<br />
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nutrien" title="Nutrien">Nutrien</a> yang tersedia di media berguna untuk <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Metabolisme" title="Metabolisme">metabolisme</a>, dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Vitamin" title="Vitamin">vitamin</a> pada media dibutuhkan oleh organisme dalam jumlah sedikit untuk regulasi Pada media MS, tidak terdapat zat pengatur tumbuh (ZPT) oleh karena itu ZPT ditambahkan pada media (eksogen). T atau hormon tumbuhan berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman<sup> </sup> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Interaksi" title="Interaksi">Interaksi</a> dan keseimbangan antara ZPT yang diberikan dalam media (eksogen) dan yang diproduksi oleh sel secara endogen menentukan arah perkembangan suatu <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kultur" title="Kultur">kultur</a>.<sup class="reference" id="cite_ref-aki_6-3"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kultur_jaringan#cite_note-aki-6"></a></sup><br />
Penambahan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hormon_tumbuhan" title="Hormon tumbuhan">hormon tumbuhan</a> atau <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Zat_pengatur_tumbuh" title="Zat pengatur tumbuh">zat pengatur tumbuh</a> pada jaringan parenkim dapat mengembalikan jaringan ini menjadi meristematik kembali dan berkembang menjadi jaringan adventif tempat <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pucuk&action=edit&redlink=1" title="Pucuk (halaman belum tersedia)">pucuk</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tunas" title="Tunas">tunas</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Akar" title="Akar">akar</a> maupun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Daun" title="Daun">daun</a> pada lokasi yang tidak semestinya. Proses ini dikenal dengan peristiwa <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dediferensiasi&action=edit&redlink=1" title="Dediferensiasi (halaman belum tersedia)">dediferensiasi</a>. Dediferensiasi ditandai dengan peningkatan aktivitas pembelahan, pembesaran sel, dan perkembangan jaringan<sup>.</sup><br />
<h2><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Metode">Metode</span></h2>Metode perbanyakan tanaman secara in vitro dapat dilakukan melalui tiga cara, yaitu melalui perbanyakan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tunas" title="Tunas">tunas</a> dari mata <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tunas_apikal&action=edit&redlink=1" title="Tunas apikal (halaman belum tersedia)">tunas apikal</a>, melalui pembentukan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tunas_adventif&action=edit&redlink=1" title="Tunas adventif (halaman belum tersedia)">tunas adventif</a>, dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Embriogenesis" title="Embriogenesis">embriogenesis</a> <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Somatik&action=edit&redlink=1" title="Somatik (halaman belum tersedia)">somatik</a>, baik secara langsung maupun melalui tahap pembentukan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kalus" title="Kalus">kalus</a>. Ada beberapa tipe <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan" title="Jaringan">jaringan</a> yang digunakan sebagai <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Eksplan&action=edit&redlink=1" title="Eksplan (halaman belum tersedia)">eksplan</a> dalam pengerjaan kultur jaringan. Pertama adalah jaringan muda yang belum mengalami diferensiasi dan masih aktif membelah (meristematik) sehingga memiliki kemampuan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Regenerasi" title="Regenerasi">regenerasi</a> yang tinggi Jaringan tipe pertama ini biasa ditemukan pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tunas" title="Tunas">tunas</a> apikal, tunas aksiler, bagian tepi daun, ujung akar, maupun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kambium" title="Kambium">kambium</a> batang.pe jaringan yang kedua adalah <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jaringan_parenkima&action=edit&redlink=1" title="Jaringan parenkima (halaman belum tersedia)">jaringan parenkima</a>, yaitu jaringan penyusun tanaman muda yang sudah mengalami diferensiasi dan menjalankan fungsinya.<sup class="reference" id="cite_ref-evert_9-1"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kultur_jaringan#cite_note-evert-9"></a></sup> Contoh jaringan tersebut adalah jaringan daun yang sudah berfotosintesis dan jaringan batang atau akar yang berfungsi sebagai tempat <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Cadangan" title="Cadangan">cadangan</a> makanantanamanku hidupkuhttp://www.blogger.com/profile/14269015769955981258noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3202133748743747649.post-20377834301254872712010-10-17T23:31:00.000-07:002010-10-17T23:31:07.584-07:00tentang blog ini<h1 class="firstHeading" id="firstHeading">Pemuliaan tanaman</h1> <br />
<div class="thumb tright"><div class="thumbinner" style="width: 282px;"><a class="image" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Maiszuechtung.jpg&filetimestamp=20071104205246"><img alt="" class="thumbimage" height="210" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/c/c4/Maiszuechtung.jpg/280px-Maiszuechtung.jpg" width="280" /></a> <br />
<div class="thumbcaption"><div class="magnify"><a class="internal" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Maiszuechtung.jpg&filetimestamp=20071104205246" title="Perbesar"><img alt="" height="11" src="http://bits.wikimedia.org/skins-1.5/common/images/magnify-clip.png" width="15" /></a></div>Plot demonstrasi (demplot) memperlihatkan variasi tinggi tanaman berbagai kultivar <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jagung" title="Jagung">jagung</a>.</div></div></div><b>Pemuliaan tanaman</b> adalah usaha-usaha yang dilakukan untuk mengubah susunan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gen" title="Gen">genetik</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tanaman" title="Tanaman">tanaman</a>, baik <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Individu" title="Individu">individu</a> maupun secara bersama-sama (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Populasi_%28biologi%29" title="Populasi (biologi)">populasi</a>) dengan tujuan tertentu. Pemuliaan tanaman kadang-kadang disamakan dengan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Penangkaran" title="Penangkaran">penangkaran</a> tanaman, kegiatan memelihara tanaman untuk memperbanyak dan menjaga kemurnian; pada kenyataannya, kegiatan penangkaran adalah sebagian dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pemuliaan" title="Pemuliaan">pemuliaan</a>. Selain melakukan penangkaran, pemuliaan berusaha memperbaiki mutu genetik sehingga diperoleh tanaman yang lebih bermanfaat.<br />
Pengetahuan mengenai perilaku <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biologi" title="Biologi">biologi</a> tanaman dan pengalaman dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Budidaya" title="Budidaya">budidaya</a> tanaman merupakan hal yang paling menentukan keberhasilan usaha pemuliaan, sehingga buku-buku teks seringkali menyebut pemuliaan tanaman sebagai <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Seni" title="Seni">seni</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu" title="Ilmu">ilmu</a> memperbaiki keturunan tanaman demi kemaslahatan manusia<sup class="reference" id="cite_ref-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pemuliaan_tanaman#cite_note-0">[1]</a></sup>.<br />
Pelaku pemuliaan tanaman disebut <i>pemulia tanaman</i>. Karena pengetahuannya, seorang pemulia tanaman biasanya juga menguasai <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Agronomi" title="Agronomi">agronomi</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Genetika" title="Genetika">genetika</a>. Di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Perguruan_tinggi" title="Perguruan tinggi">perguruan tinggi</a>, pemuliaan tanaman biasa dianggap sebagai bagian dari agronomi (ilmu produksi tanaman).<br />
Tugas pokok seorang pemulia tanaman adalah merakit <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kultivar" title="Kultivar">kultivar</a> yang lebih baik<sup class="reference" id="cite_ref-1"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pemuliaan_tanaman#cite_note-1">[2]</a></sup>: memiliki ciri-ciri yang khas dan lebih bermanfaat bagi penanamnya. Kultivar juga dikenal awam sebagai <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Varietas" title="Varietas">varietas</a>, meskipun keduanya tidak selalu sama artinya. Aplikasi kultivar unggul <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Padi" title="Padi">padi</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gandum" title="Gandum">gandum</a> merupakan salah satu komponen penting dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Revolusi_Hijau" title="Revolusi Hijau">Revolusi Hijau</a><sup class="reference" id="cite_ref-2"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pemuliaan_tanaman#cite_note-2">[3]</a></sup>, suatu paket penggunaan teknologi modern secara massal untuk menggenjot produksi pangan dunia, khususnya <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gandum" title="Gandum">gandum roti</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jagung" title="Jagung">jagung</a>, dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Padi" title="Padi">padi</a>. Dilihat dari sudut pandang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Agribisnis" title="Agribisnis">agribisnis</a>, pemuliaan tanaman merupakan bagian dari usaha perbenihan yang menempati posisi awal/hulu dari keseluruhan mata rantai industri pertanian.<br />
<table class="toc" id="toc"><tbody>
<tr> <td><br />
</td> </tr>
</tbody></table><h2><span class="editsection"></span> <span class="mw-headline" id="Tujuan_dalam_pemuliaan_tanaman">Tujuan dalam pemuliaan tanaman</span></h2><div class="thumb tright"><div class="thumbinner" style="width: 252px;"><a class="image" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Plants_that_change_color_and_mark_buried_explosives.jpg&filetimestamp=20100712061640"><img alt="" class="thumbimage" height="188" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/e/ea/Plants_that_change_color_and_mark_buried_explosives.jpg/250px-Plants_that_change_color_and_mark_buried_explosives.jpg" width="250" /></a> <br />
<div class="thumbcaption"><div class="magnify"><a class="internal" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Plants_that_change_color_and_mark_buried_explosives.jpg&filetimestamp=20100712061640" title="Perbesar"><img alt="" height="11" src="http://bits.wikimedia.org/skins-1.5/common/images/magnify-clip.png" width="15" /></a></div>Tujuan dalam pemuliaan tanaman dapat bersifat spesifik. Tanaman di bagian kanan atas warna daunnya menjadi merah apabila tempat tumbuhnya mengandung <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nitrogen_dioksida" title="Nitrogen dioksida">nitrogen dioksida</a>. Sifat ini dimanfaatkan untuk mendeteksi keberadaan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ranjau" title="Ranjau">ranjau</a> yang melepaskan senyawa tersebut.</div></div></div>Tujuan dalam program pemuliaan tanaman didasarkan pada strategi jangka panjang untuk mengantisipasi berbagai perubahan arah konsumen atau keadaan lingkungan. Pemuliaan padi, misalnya, pernah diarahkan pada peningkatan hasil, tetapi sekarang titik berat diarahkan pada perakitan kultivar yang toleran terhadap kondisi ekstrem (tahan genangan, tahan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kekeringan" title="Kekeringan">kekeringan</a>, dan tahan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Salinitas" title="Salinitas">lahan bergaram</a>) karena proyeksi perubahan iklim dalam 20-50 tahun mendatang. Tujuan pemuliaan akan diterjemahkan menjadi program pemuliaan.<br />
Ada dua tujuan umum dalam pemuliaan tanaman: peningkatan kepastian terhadap <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hasil_usaha_tani" title="Hasil usaha tani">hasil</a> yang tinggi dan perbaikan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kualitas" title="Kualitas">kualitas</a> produk yang dihasilkan.<br />
Peningkatan kepastian terhadap hasil biasanya diarahkan pada peningkatan daya hasil, cepat di<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Panen" title="Panen">panen</a>, <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ketahanan_tanaman&action=edit&redlink=1" title="Ketahanan tanaman (halaman belum tersedia)">ketahanan</a> terhadap <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Organisme_pengganggu_tanaman" title="Organisme pengganggu tanaman">organisme pengganggu</a> atau kondisi alam yang kurang baik bagi <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Usaha_tani" title="Usaha tani">usaha tani</a>, serta kesesuaian terhadap perkembangan teknologi pertanian yang lain. Hasil yang tinggi menjamin terjaganya persediaan bahan mentah untuk diolah lebih lanjut. Tanaman yang berumur singkat (genjah) akan memungkinkan efisiensi penggunaan lahan yang lebih tinggi. Ketahanan terhadap organisme pengganggu atau kondisi alam yang tidak mendukung akan membantu pelaku usaha tani menghindari kerugian besar akibat serangan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hama" title="Hama">hama</a>, <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Penyakit_tumbuhan" title="Penyakit tumbuhan">penyakit</a>, serta bencana alam. Beberapa tanaman tertentu yang dalam usaha budidayanya melibatkan banyak peralatan mekanik memerlukan populasi yang seragam atau khas agar dapat sesuai dengan kemampuan mesin dalam bekerja.<br />
Usaha perbaikan kualitas produk adalah tujuan utama kedua. Tujuan semacam ini dapat diarahkan pada perbaikan ukuran, warna, kandungan bahan tertentu (atau penambahan serta penghilangan substansi tertentu), pembuangan sifat-sifat yang tidak disukai, ketahanan simpan, atau keindahan serta keunikan. Perkembangan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi" title="Bioteknologi">bioteknologi</a> di akhir abad ke-20 telah membantu pemuliaan terhadap tanaman yang mampu menghasilkan bahan pangan dengan kandungan gizi tambahan (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pangan_fungsional" title="Pangan fungsional">pangan fungsional</a>) atau mengandung bahan pengobatan tertentu (<i>pharmcrops</i>, kegiatannya dikenal sebagai <i>crop <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pharming" title="Pharming">pharming</a></i>)<sup class="reference" id="cite_ref-3"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pemuliaan_tanaman#cite_note-3">[4]</a></sup><br />
<h2><span class="editsection"></span> <span class="mw-headline" id="Sejarah">Sejarah</span></h2>Kegiatan pemuliaan tanaman dapat dikatakan sebagai tekanan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Evolusi" title="Evolusi">evolusi</a> yang sengaja dilakukan oleh manusia. Pada masa <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Prasejarah" title="Prasejarah">prasejarah</a>, pemuliaan tanaman telah dilakukan orang sejak dimulainya <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Domestikasi" title="Domestikasi">domestikasi</a> tanaman, namun dilakukan tanpa dasar ilmu yang jelas. Sisa-sisa biji-bijian dari situs-situs peninggalan arkeologi membantu menyingkap masa prasejarah pemuliaan tanaman. Catatan-catatan pertama dalam jumlah besar mengenai berbagai jenis tanaman diperoleh dari karya penulis-penulis <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Romawi" title="Romawi">Romawi</a>, terutama <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Plinius_%28Tua%29" title="Plinius (Tua)">Plinius</a>.<br />
<h3><span class="editsection"></span> <span class="mw-headline" id="Domestikasi">Domestikasi</span></h3><div class="dablink noprint"><a href="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/e/ef/Crystal_Clear_app_xmag.png/20px-Crystal_Clear_app_xmag.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="!" border="0" height="20" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/e/ef/Crystal_Clear_app_xmag.png/20px-Crystal_Clear_app_xmag.png" width="20" /></a></div><div class="thumb tright"><div class="thumbinner" style="width: 172px;"><a class="image" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Teosinte.png&filetimestamp=20061114163028"><img alt="" class="thumbimage" height="255" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/f/f3/Teosinte.png/170px-Teosinte.png" width="170" /></a> <br />
<div class="thumbcaption"><div class="magnify"><a class="internal" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Teosinte.png&filetimestamp=20061114163028" title="Perbesar"><img alt="" height="11" src="http://bits.wikimedia.org/skins-1.5/common/images/magnify-clip.png" width="15" /></a></div>Perkembangan bunga betina jagung dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Teosinte" title="Teosinte">teosinte</a> (kiri) tanpa <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tongkol_%28jagung%29" title="Tongkol (jagung)">tongkol</a> menjadi jagung dengan tongkol dan banyak baris.</div></div></div>Para petani di masa-masa awal pertanian selalu menyimpan sebagian <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Benih" title="Benih">benih</a> untuk pertanaman berikutnya dan tanpa sengaja melakukan pemilihan (seleksi) terhadap tanaman yang kuat karena hanya tanaman yang kuat mampu bertahan hingga <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Panen" title="Panen">panen</a><sup class="reference" id="cite_ref-4"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pemuliaan_tanaman#cite_note-4">[5]</a></sup>. Sifat pertama dalam budidaya tanaman <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Serealia" title="Serealia">serealia</a> (bijirin) yang termuliakan adalah ukuran <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bulir" title="Bulir">bulir</a> yang menjadi lebih besar dan menurunnya tingkat kerontokan bulir pada tanaman budidaya apabila dibandingkan dengan moyang liarnya<sup class="reference" id="cite_ref-Purug_5-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pemuliaan_tanaman#cite_note-Purug-5">[6]</a></sup>. Beberapa petunjuk untuk hal ini dapat diperkirakan dari temuan sejumlah sisa bulir <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jelai" title="Jelai">jelai</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Einkorn" title="Einkorn">einkorn</a> di lembah <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sungai_Eufrat" title="Sungai Eufrat">Sungai Eufrat</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sungai_Tigris" title="Sungai Tigris">Sungai Tigris</a> (paling tua 9000 SM) serta <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Padi" title="Padi">padi</a> di daerah aliran <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sungai_Yangtze" title="Sungai Yangtze">Sungai Yangtze</a><sup class="reference" id="cite_ref-Purug_5-1"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pemuliaan_tanaman#cite_note-Purug-5">[6]</a></sup>. Temuan serupa untuk <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biji" title="Biji">biji</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Fabaceae" title="Fabaceae">polong-polongan</a> berasal dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/India" title="India">India</a> utara dan kawasan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Afrika_Sub-Sahara" title="Afrika Sub-Sahara">Afrika Sub-Sahara</a><sup class="reference" id="cite_ref-Purug_5-2"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pemuliaan_tanaman#cite_note-Purug-5">[6]</a></sup>.<br />
Perkembangan seleksi lebih lanjut telah menunjukkan kesengajaan dan terkait dengan tingkat kebudayaan masyarakat penanam. Bulir <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jagung" title="Jagung">jagung</a> terseleksi dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Teosinte" title="Teosinte">teosinte</a> yang bulirnya keras serta terbungkus sekam, lalu menjadi jagung bertongkol namun bulirnya masih terbungkus <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sekam" title="Sekam">sekam</a>, dan akhirnya bentuk yang berbulir tanpa sekam dan lebih mudah digiling menjadi semakin banyak ditemukan. Beberapa petunjuk yang sama juga terlihat dari temuan-temuan untuk bulir <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gandum" title="Gandum">gandum</a> roti dan jelai<sup class="reference" id="cite_ref-Purug_5-3"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pemuliaan_tanaman#cite_note-Purug-5">[6]</a></sup>. Contoh lainnya adalah munculnya padi <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ketan" title="Ketan">ketan</a> serta jagung ketan di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Asia_Timur" title="Asia Timur">Asia Timur</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Asia_Tenggara" title="Asia Tenggara">Asia Tenggara</a><sup class="reference" id="cite_ref-Purug_5-4"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pemuliaan_tanaman#cite_note-Purug-5">[6]</a></sup>. Hanya dari wilayah inilah muncul jenis-jenis ketan dari delapan spesies dan menunjukkan preferensi akan sifat ini.<br />
<h3><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Pemuliaan_di_masa_pramodern">Pemuliaan di masa pramodern</span></h3>Kebudayaan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Romawi_Kuna" title="Romawi Kuna">Romawi Kuna</a> (abad ke-9 SM – abad ke-5 Masehi) meninggalkan banyak tulisan mengenai keanekaragaman tanaman budidaya dan juga menyebut berbagai variasi setiap jenis. <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Cato&action=edit&redlink=1" title="Cato (halaman belum tersedia)">Cato</a> dengan <i><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=De_Agri_Cultura&action=edit&redlink=1" title="De Agri Cultura (halaman belum tersedia)">De Agri Cultura</a></i><sup class="reference" id="cite_ref-6"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pemuliaan_tanaman#cite_note-6">[7]</a></sup> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Plinius_%28Tua%29" title="Plinius (Tua)">Plinius (Tua)</a> dengan <i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Naturalis_Historia" title="Naturalis Historia">Naturalis Historia</a></i>, misalnya, memberi banyak informasi mengenai variasi tanaman dan khasiat masing-masing bagi kesehatan.<br />
Kitab-kitab suci dari <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Asia_Barat" title="Asia Barat">Asia Barat</a>, seperti <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Al-Qur%27an" title="Al-Qur'an">Al-Qur'an</a><sup class="reference" id="cite_ref-7"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pemuliaan_tanaman#cite_note-7">[8]</a></sup>, juga menyebut tentang variasi pada beberapa tanaman. Hal ini menunjukkan telah ada kesadaran dalam memilih bahan tanam dan pemilihan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kultivar" title="Kultivar">kultivar</a> tertentu dengan target konsumen yang berbeda-beda.<br />
Pada awal milenium pertama dan paruh pertama milenium kedua telah terjadi pertukaran komoditi pertanian yang berakibat migrasi sejumlah bahan pangan. <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pisang" title="Pisang">Pisang</a> menyebar dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Asia_Tenggara" title="Asia Tenggara">Asia Tenggara</a> maritim ke arah barat hingga pantai timur <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Afrika" title="Afrika">Afrika</a>. Berbagai tanaman <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rempah-rempah" title="Rempah-rempah">rempah</a>, seperti <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Merica" title="Merica">merica</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ketumbar" title="Ketumbar">ketumbar</a>, dan tanaman "suci", seperti <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Randu_alas" title="Randu alas">randu alas</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Beringin" title="Beringin">beringin</a>, menyebar dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/India" title="India">India</a> ke <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nusantara" title="Nusantara">Nusantara</a>. Namun demikian, pertukaran tanaman yang intensif terjadi setelah penjelajahan orang Eropa.<br />
<h3><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Kolonialisme_dan_penyebaran_tanaman_.22eksotik.22">Kolonialisme dan penyebaran tanaman "eksotik"</span></h3><div class="thumb tleft"><div class="thumbinner" style="width: 252px;"><a class="image" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Patates.jpg&filetimestamp=20060902090353"><img alt="" class="thumbimage" height="162" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/a/ab/Patates.jpg/250px-Patates.jpg" width="250" /></a> <br />
<div class="thumbcaption"><div class="magnify"><a class="internal" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Patates.jpg&filetimestamp=20060902090353" title="Perbesar"><img alt="" height="11" src="http://bits.wikimedia.org/skins-1.5/common/images/magnify-clip.png" width="15" /></a></div>Bermacam-macam variasi kentang. Kentang didatangkan dari Amerika Selatan pada abad ke-15 ke Eropa, lalu menyebar ke Asia.</div></div></div>Meskipun penyebaran tanaman telah terjadi sebelum kolonialisme, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Zaman_Penjelajahan" title="Zaman Penjelajahan">Zaman Penjelajahan</a> (sejak abad ke-14) dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kolonialisme" title="Kolonialisme">kolonialisme</a> (penjajahan) yang menyusulnya telah membawa pengaruh yang dramatis dalam budidaya tanaman.<br />
Segera setelah orang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Spanyol" title="Spanyol">Spanyol</a> dan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Portugis" title="Portugis">Portugis</a> menaklukkan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Amerika" title="Amerika">Amerika</a> dan menemukan jalur laut ke <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tiongkok" title="Tiongkok">Tiongkok</a>, terjadi pertukaran berbagai tanaman dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dunia_Baru" title="Dunia Baru">Dunia Baru</a> ke <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dunia_Lama" title="Dunia Lama">Dunia Lama</a>, dan sebaliknya. <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kopi" title="Kopi">Kopi</a> yang berasal Afrika, misalnya, dibawa ke Amerika dan Asia (dibawa ke Nusantara pada abad ke-18 awal<sup class="reference" id="cite_ref-8"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pemuliaan_tanaman#cite_note-8">[9]</a></sup>). Kelak (abad ke-18) <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tebu" title="Tebu">tebu</a> juga menyebar dari Asia Tenggara menuju Amerika tropis, seperti <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Karibia" title="Karibia">Karibia</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Guyana" title="Guyana">Guyana</a>. Namun demikian, yang lebih intensif adalah penyebaran berbagai tanaman budidaya penduduk asli Amerika ke tempat lain: <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jagung" title="Jagung">jagung</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kentang" title="Kentang">kentang</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tomat" title="Tomat">tomat</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Cabai" title="Cabai">cabai</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kakao" title="Kakao">kakao</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Para_%28pohon%29" title="Para (pohon)">para</a> (karet), serta berbagai tanaman buah dan hias.<br />
Pada abad ke-18, terjadi gelombang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rasionalisme" title="Rasionalisme">rasionalisasi</a> di Eropa sebagai dampak <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Masa_Pencerahan" title="Masa Pencerahan">Masa Pencerahan</a>. Orang-orang kaya di Eropa (dan pada tingkat tertentu juga di Tiongkok dan Jepang) mulai meminati koleksi tanaman eksotik dan kebun-kebun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kastil" title="Kastil">kastil</a> mereka yang luas menjadi tempat koleksi berbagai tanaman dari negeri asing. Pada abad ke-18 mulai berkembang perkebunan-<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Perkebunan" title="Perkebunan">perkebunan</a> <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Monokultur" title="Monokultur">monokultur</a> (satu macam tanaman pada satu petak lahan). Berbagai tanaman penghasil <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Komoditi" title="Komoditi">komoditi</a> dagang utama dunia seperti tebu, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Teh" title="Teh">teh</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kopi" title="Kopi">kopi</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Lada" title="Lada">lada</a>, dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tarum" title="Tarum">tarum</a> dibudidayakan di berbagai tanah jajahan, termasuk Kepulauan Nusantara, tentu saja dengan melibatkan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Perbudakan" title="Perbudakan">perbudakan</a> atau tanam paksa. Pada abad ini pula <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Cengkeh" title="Cengkeh">cengkeh</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pala" title="Pala">pala</a> mulai ditanam di luar <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Maluku" title="Maluku">Maluku</a>, sehingga harganya menurun dan tidak lagi menjadi rempah-rempah yang eksklusif.<br />
Pola pertanaman monokultur yang diterapkan pada abad ke-18 dan ke-19 di Eropa dan perkebunan-perkebunan di berbagai negeri jajahan memakan korban dengan terjadinya dua wabah besar: serangan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hawar_kentang" title="Hawar kentang">hawar kentang</a> <i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Phytophthora_infestans" title="Phytophthora infestans">Phytophthora infestans</a></i> yang menyebabkan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Wabah_Kelaparan_Besar" title="Wabah Kelaparan Besar">Wabah Kelaparan Besar</a> di <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Irlandia" title="Irlandia">Irlandia</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Skotlandia" title="Skotlandia">Skotlandia</a> serta beberapa wilayah Eropa lainnya sejak 1845 akibat dan hancurnya perkebunan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kopi_arabika" title="Kopi arabika">kopi arabika</a> dan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kopi_liberika" title="Kopi liberika">liberika</a> akibat serangan karat daun <i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hemileia_vastatrix" title="Hemileia vastatrix">Hemileia vastatrix</a></i> di perkebunan dataran rendah Afrika dan Asia sejak 1861 sampai akhir abad ke-19. Pada tahun 1880-an juga meluas wabah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Penyakit_sereh" title="Penyakit sereh">penyakit sereh</a> di berbagai perkebunan tebu dunia<sup class="reference" id="cite_ref-9"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pemuliaan_tanaman#cite_note-9">[10]</a></sup>.<br />
Para botaniwan dan ahli pertanian kemudian segera mengambil pelajaran dari kasus-kasus ini untuk menyediakan bahan tanam yang tahan terhadap serangan organisme pengganggu, sekaligus memberikan hasil yang lebih baik. Usaha-usaha perbaikan mutu genetik tanaman perkebunan mulai dilakukan pada akhir abad ke-19 di beberapa daerah koloni, termasuk <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hindia-Belanda" title="Hindia-Belanda">Hindia-Belanda</a>.<br />
Kebun penelitian gula (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tebu" title="Tebu">tebu</a>) pertama kali didirikan di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Semarang" title="Kota Semarang">Semarang</a> tahun 1885 (<i>Proefstation Midden Java</i>), setahun kemudian didirikan pula di Kagok, Jawa Barat, dan menyusul di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Pasuruan" title="Kota Pasuruan">Pasuruan</a> tanggal 8 Juli 1887 (<i>Proefstation Oost Java</i>, POJ). Salah satu misinya adalah mengatasi kerugian akibat penyakit sereh. Pada tahun 1905 seluruh penelitian gula/tebu dipusatkan di Pasuruan (sekarang menjadi <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/P3GI" title="P3GI">P3GI</a>)<sup class="reference" id="cite_ref-10"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pemuliaan_tanaman#cite_note-10">[11]</a></sup>. Berbagai <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Klon" title="Klon">klon</a> tebu hasil lembaga penelitian ini pernah termasuk sebagai kultivar tebu paling unggul di dunia di paruh pertama abad ke-20, seperti POJ 2364, POJ 2878, dan POJ 3016 sehingga menjadikan Jawa sebagai produsen gula terbesar di belahan timur bumi<sup class="reference" id="cite_ref-11"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pemuliaan_tanaman#cite_note-11">[12]</a></sup>.<br />
<a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pusat_Penelitian_Karet&action=edit&redlink=1" title="Pusat Penelitian Karet (halaman belum tersedia)">Pusat Penelitian Karet</a> didirikan di Sungei Putih, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sumatera_Utara" title="Sumatera Utara">Sumatera Utara</a>, oleh <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/AVROS" title="AVROS">AVROS</a>, dan pemuliaan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Para_%28pohon%29" title="Para (pohon)">para</a> dimulai sejak 1910<sup class="reference" id="cite_ref-12"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pemuliaan_tanaman#cite_note-12">[13]</a></sup>. AVROS juga mendirikan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pusat_Penelitian_Kelapa_Sawit&action=edit&redlink=1" title="Pusat Penelitian Kelapa Sawit (halaman belum tersedia)">Pusat Penelitian Kelapa Sawit</a> di Marihat, Sumatera Utara pada tahun 1911, meskipun tanaman ini sudah sejak 1848 didatangkan ke Medan/Deli dan Bogor.tanamanku hidupkuhttp://www.blogger.com/profile/14269015769955981258noreply@blogger.com0